POINT II                                                                             22:22

Selamat datang di blog ini lagi, yang saya gunakan untuk membagi pengetahuan dan wawasan yang saya terima di dalam ruangan 4.03 di Gedung Utama dengan pembicara yang masih sama yaitu Bapak Moh Aniq KHB S.Pd., M.Hum, yang mampu memberikan pandangan terbuka dan mampu membimbing untuk berfikir keluar daripada cara berfikir masyarakat Indonesia pada umum nya. Masih dengan waktu yang sama 16.20 WIB, perkuliahan dimulai seperti biasanya dan kendali penuh sudah berada di tangan beliau melalui microphone hitam tersebut. Dengan maksut untuk menyampaikan materi lebih jelas dan terdengar di bagian belakang tanpa harus menggunakan nada tinggi.
Materi awal yang akan kami bahas adalah tentang filsafat pendidikan menurut beberapa tokoh yang berperan dalam dunia pendidikan baik di luar atau dalam negeri. Mulai dari John Lock, John Dewey, Aristoteles, Piaget, sampai di dalam negeri memiliki tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantoro. Bukan bermaksud membandingkan antara pendapat satu tokoh dengan tokoh lain nya, tetapi yang kami bahas saat itu tentang pendidikan menurut mata seorang Ki Hajar Dewantoro. Walau dalam pendapat tokoh tokoh tersebut memiliki persamaan pendapat dalam pendidikan, tetapi yang kami tentukan yaitu Ki hajar Dewantoro  dengan alasan pendapat yang beliau sampaikan masih sesuai dengan realita pendidikan yang ada di negera ini. Permasalahan yang akan kita hadapi kelak di kemudian hari sesungguh nya di kembalikan ke dalam pandangan tokoh tokoh pendidikan yang memiliki makna pendidikan yang terbaik, bukan hanya berputar dalam revisi dan memperbarui kebijakan terus menerus yang pada dasarnya tidak beranjak kemana mana pendidikan di negara ini, hanya berjalan ditempat. Sedangkan pandangan pandangan tokoh dalam dunia pendidikan seperti milik Ki Hajar Dewantoro yang diterapkan di Negara lain memiliki peningkatan yang pesat dan mampu menjadikan negara tersebut sebagai negara dengan pendidikan terbaik di dunia.
Indonesia sebenarnya mampu menjalankan dan memahami pendapat yang dikemukakan oleh ahli ahli tersebut hanya saja kita perlu mendalami maksut dan mencermati di setiap pendapat tersebut agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan nya, serta mampu mengerti pendidikan yang terbaik dan sesuai kebutuhan meliputi fasilitas atau kemampuan afektif, psikomotorik, dan afektif bagi mereka yang duduk di bangku pendidikan. Pendidikan yang baik pun dimulai dengan memperhatikan dengan baik perilaku, karakteristik anak, dan system pendidikan nya sejak usia dini hingga usia produktif bekerja.
Dalam menentukan kebijakan pun harus melihat dan mendalami yang menjadi landasan agar dapat berpengaruh dengan kualitas pendidikan yang dihasilkan, bukan hanya gengsi tentang kurikulum pendidikan terhadap negara tetangga atau dunia.
Mungkin itu yang dapat saya cermati ketika mengikuti kelas dan saya tuangkan dalam tulisan ini guna menjadikan pembaca lebih paham akan cerita, fakta, dan realita yang ada negeri ini. Silahkan ambil sisi positif dan sebarkan ke teman-teman pembaca dan saya mohon maaf apabila masih terdapat sisi negative dan salah terhadap tulisan tersebut. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

POINT III